Pages

Minggu, 27 Juni 2010

sesuatu tentang cinta

Ketika cinta datang
Datang dan langsung membuyarkan lamunanku

Lamunan akan asa yang mengganjali hati

Ketika itu rasa kikuk menghampiriku

Kikuk akan datangya perasaan yang amat sensitive ini

Perasaan yang teramat sakral

Perasaan yang juga sudah digarisi oleh sang Khalik

Aku tahu, cinta itu indah

Tapi, apa masih bisa dibilang indah jika cinta itu sendiri bertepuk sebelah tangan?

Cinta datang ketika kita tak siap untuk menerima kehadirannya.

Itulah anugerah Tuhan.

Anugrah yang harus kita jaga kesuciannya

Kini aku berfikir….

Mengapa cinta tak harus saling memiliki?

Mengapa? Jika demikian bukankah lebih baik perasaan ini tak usah menhampiri?

Ya ya ya… aku mengerti

Dengan adanya teori itu, bukankah kita belajar untuk ikhlas?

Untuk merelakan orang yang tercinta bahagia dengan pilihannya

Bukankah itu bukti ketulusan cinta?

Munafik.

Munafik sekali aku jika aku ikhlas

Aku tak rela membiarkannya bahagia dengan orang lain selain aku

Walau aku tahu itu munkin yang terbaik untuknya

Itukah cinta?

Dengan kata lain cinta adalah perasaan saling manyakiti?

Rumit. Sangat.

Aku malas ketika mendapati diriku harus berhubungan dengan ‘penyakit’ hati ini.

‘penyakit’ yang pasti melanda semua insan di bumi.

Dan juga ‘penyakit’ yang seketika bisa teramat menyakitkan

Aku tak yakin dapat menjaga anugerah ini dengan baik.

Anugerah yang terlalu berat untuk aku pikul dan terlalu terjal untuk aku lalui.

Anugerah yang sangat indah jika kedua insan saling mencintai

Aku harus lebih banyak belajar dalam teori cinta ini.

Eh…bukan hanya teori tetapi juga prakteknya bahwa cinta tak harus memiliki.

Tapi Hey…..

Bagaimana jika seseorang mencintai orang lain yang jelas orang lain itu mencintai yang lainnya? Paham?

Apakah orang yang ‘dicinta’ harus menerima cinta dari yang ‘mencinta’ ?

Bukankah itu suatu kedustaan atas anugerah ini?

Dengan begitu kita sudah mengotori anugerah yang sakral itu bukan?

Tapi sesaat aku berfikir,

Selama itu bisa membuat orang lain tersenyum mengapa tidak?

Bukankah cinta juga harus rela berkorban?

Rumit, sangat rumit.

Aku lelah menggeluti dunia dan permasalahan akan ‘penyakit’ hati ini.

Terlalu indah…. Tapi, seketika bisa sebegitu……pahit.

Hingga akhirnya aku benci terkena ‘penyakit’ atau sudah layak disebut ‘virus’ ini.

Tapi aku yakin, serumit apapun itu semua sudah ada jalannya

Jalan yang terbaik yang sudah ditetapkan dan digariskan oleh sang khalik.

Jauh sebelum Tuhan menciptakan semuanya.

Kita hanya menjalani perjalanan ini bukan?

Menjalani sebaik-baiknya tanpa ada rasa sesal nantinya.

Rasa sesal ketika hal itu sudah menghilang, bukankah rasa kehilangan baru terasa jika kita sudah ditinggalkan?

Aku tak mau merasakan pahitnya cinta.

Yang aku harap, cinta yang indah segera menghampiriku.

Kamis, 10 Juni 2010

Koe ingin terbangun dre mimpi koe yg buruk dan berlari dre cmua maslah ne....
koe ingin skali bangun py yg koe rasa kan skrg adlh kenyataan yg betul" koe alami...
yupz koe merasa ne cmua dalah mimpi dan koe hanya ingin ne betul" M.I.M.P.I bkn N.Y.A.T.A
py ne lah hidup koe ne dunia koe yg penuh dg kebohongan,,penuh dg mimpi" yg buruk bagi koe...
gag da org yg mengerti jalan hidup koe,,koe sendiri pun tak tau bagaimn jalan hidup koe...
koe ikuti jalan hidup koe seperti air mengalir...
bgto sja koe jalani tanpa da rencana pa yg kan koe lakukan nanti,esok,lusa,1 mnggu,2 mnggu,1 taun maupun masa depan koe sja koe tak tau hrz kmn n bgaimn...


HIDUP KOE SANGAT MENYEBALKAN....!!!!!!!!!

koe ingin merasakan bagaimn hidup layak org biasa yg merasakan hidup normal tanp da kebohongan n cmua yg koe alami....