Pages

Senin, 17 Januari 2011

Simphony Hati






Simphony hati bersenandung mengalunkan bahasa yang indah. Sayup-sayup merdu terdengar mengisi relung hati yang kosong. Mengisinya dengan lantunan cinta yang menggema lembut dalam kalbu. Memutih sucikan hati insan ke tempat tulus. Tempat hati yang tak pernah berdusta. Jangan bayangkan semua. Semua terjadi tanpa awal dan terenggut tanpa akhir.

Simphony hati sulit dimengerti, perasaannya tak bisa diterjemahkan. Biar hati yang merasakan. Merasakan kepedihannya. Jangan bermain kepercayaan. Semuanya akan membalik keadaan. Jika itu tlah terjadi, salahkanlah kebodohanmu sendiri. Karena itu salahmu, bukan salahnya. Jangan mendekati penghianatan, atau kau yang akan terhianati oleh cinta. Terbuang, lepas bersama kesalahanmu.

Simphony hati menjerit tanpa hambatan. Mengalirkan nada-nada tajam yang menusuk. Mengalir lurus sampai ke hulu, sampai menempati ruangan yang paling gelap. Tak ada lagi cinta disana, buanglah semua rasa yang indah itu jauh-jauh. Tempatilah ruang kepedihan ini. Tempat orang menikmati kesedihannya, merasakan perih ini. Biarlah, jangan larang mereka. Ini yang mereka rasakan sesungguhnya. Terperosok dalam jurang kenelangsaan.

Simphony hati menciptakan isakan. Isakan kepedihan, penantian, dan kekecewaan. Semua element bersatu, menciptakan rasa sakit yang hebat. Melesat jauh semakin dalam hingga mencapai titik terdalamnya. Menyebrangi semua keraguan. Keraguan untuk menghentikan kepedihan ini.

Simphony hati mencengkram janji. Janji suci melekat erat pada nadi. Seperti tak dapat dipisahkan. Saat janji itu pergi, tak ada lagi sinar indahnya. Yang biasa menyelimuti, namun kini ia tak ada. Dia tlah pergi. Dan waktu takkan berputar kembali, tak bisa.

Simphony hati tak butuhkan kata-kata manis. Dia butuh cinta, dan itu ada di disana, di lorong suram itu. Sukar dicapai. Dan satu hal lagi. Hal itu ada di dalam cinta tadi.

Simphony hati telah terungkap, itu yang dia butuhkan. Itu yang dia harapkan. Sudah cukup permata kecil itu yang membuatnya kembali bersenandung. Alunan kebahagiaan. Permata kecil itu. Pengakuan.



- chece -


Sabtu, 15 Januari 2011

devrait à nouveau



hah...
kenapa harus seperti ini lagi inget ya LAGI...
untuk kesekian kalinya kamu ngelupain aku oke bukan ngelupain melainkan menjauh dari aku...
entahlah aku enggak pernah tau maksudmu menjauh dari aku...

seperti keharusan bagimu untuk menjauh dariku setelah kita bertemu...
aku enggak pernah tau,,kamu seperti menyimpan sesuatu dari aku...
Dan aku enggak pernah tau apa yang ada dalam pikiranmu...
karna kamu terlalu misterius,,terlalu cuek,,terlalu dingin saat bersamaku...

tapi aku juga enggak pernah tau kenapa saat kamu bersama temen-temen kamu dan aku...
kamu ceria,,kamu cerewet,,kamu beda saat bersamaku...

pliss jangan giniin aku..
aku enggak kuat kamu giniin aku..

maaf kalau aku egois...
tapi pliss ngertiin aku..
ngertiin posisi aku..

*Liefde is niet nodig excuses*

- chece -

Minggu, 09 Januari 2011

cerita biasa


Rasanya legaaa banget ketka aku tau smuanya dari kamu . . . .
dengan lancarnya kamu menjawab smua pertnyaanku . .
pdahal sesungguhnya aku begtu sulit mengatakan smua pernyataan itu . . . .
tapi dengan smua keberanian ku . . . .
akhirnya . . . . .

tapi....
hey,apakah kamu tau waktu aku bertanya " kamu anggep aku apa skrg ?" dan kamu jawab dengan gampangnya " ea pacar ..."
aku serasa melayang ke langit yg ketujuh . . .
pipiku bersumbu merah seperti tomat . . . .
dan aku berharap kamu tak melihatnya . . . .

Kemudian kamu bertnya lagi " tapi aku heran deh sma kamu,,?"
" knp ?" jawabku
" jauh-jauh kesini cuma mau tanya kyk gtu doanx ".
" iya,dari pada aku berpikir yg aneh-aneh".
sebersit rasa kecewa wktu kamu bilang gtu . . .
padahal perlu kamu tau aku ituu kangennn bgt sma kamuu . . . .


tapi ya sudalah yang penting aku sudah bertemu dengan mu . . .


I M U . . . .
I L U . . . . .
I N U . . . . .





with love

- chece-