Pages

Selasa, 15 Februari 2011

Yang terindah darinya

- Mencintai jauh lebih mudah daripada mengerjakan soal matematika, namun melupakannya jauh lebih susah daripada menghafal satu bab sejarah.



- Dicintai tidak semudah kelihatannya, apalagi ketika cinta itu terlalu tulus, dan kita tidak bisa membalasnya.



- Seperti debu. Cinta tidak akan menghilang sekuat apapun kita memaksanya. Dan mungkin, itulah aku..kepadanya..



- Setiap hidup mempunyai kepingan yang menyusunnya. Dan aku bangga, kepinganku di susun oleh orang-orang yang mengagumkan. Mereka yang selalu bisa menerima kekuranganku.



- Mencintai diam-diam, memang hanya akan membuatnya menjadi pemimpi di dunia nyata. Pemimpi nomor satu, yang saat terbangun hanya akan menemukan kebahagiaan semu.



- Mencintai diam-diam, membuat seseorang akan selalu merekam sekecil apapun tingkah yang dilakukan orang yang ia cintai.



- Hanya punggung, tapi untuk mereka yang mencintai diam-diam, itu layaknya sebuah senyuman. Hanya punggung, tapi dengan melihat itu, orang yang mencintai diam-diam, akan bisa tersenyum sepanjang hari.



- Cinta diam-diam, tidak peduli siapa yang berdiri hingga garis akhir, tetap bukan ia yang dikalungi medali juara.



- Cinta diam-diam, berdiri untuk melihat tawanya, dan di detik yang sama, berdiri untuk menahan segala rasa pedih di dalam hati.



- Aku juga bagian dari mereka, pemimpi yang berharap agar suatu saat waktu berpihak pada mereka. Menolak berarti mengakhiri mimpi seseorang. mematahkan sekian masa yang terkumpul satu membentuk asa. Tapi menerima, sama saja dengan berdusta, bersembunyi dari apa yang disebut ketulusan.



- Sesuatu yang patut dibanggakan dan dikenang. Meski pada kenyataannya, tetap saja, bukan namanya yang menjadi topik utama diantara mereka. Tapi bukankah itu, yang menunjukkan kehebatan seorang pecinta diam-diam. Tertawa dalam kesedihannya, bahagia dalam tangisannya, semuanya, selama ia yang dicinta, baik-baik saja.



- Sediam apapun cinta diam-diam, cintanya tidak akan kalah, dengan mereka yang mencintai dalam keberanian. Namanya akan tetap saja cinta, apapun caranya. Hanya saja.. Mencintai dalam keberanian akan memberi kita kepastian. Sementara.. Mencintai dalam diam akan memberi kita ketegaran dan kesabaran.



- Sesakit apapun, tangan kita akan selalu terulur, karena ia tidak pernah tahu, karena kita mencintainya dalam diam.



- Bisa mencintai namun tidak bisa memiliki. Jadi untuk apa ada cinta ?



- Aku adalah orang yang akan selalu mencintainya dari tempat dimana aku berada, di balik ke bahagiannya, di atas segala penyesalanku.



- Kamu tahu rasanya menyesal ? jika tidak, percayalah padaku, jangan pernah mencoba untuk melakukan kesalahan, apalagi sampai melepaskan ia yang kamu sayang, begitu saja.



- Mencintai seseorang itu mudah, bagian paling sulitnya, hanya ketika ia yang kamu cinta tidak tercipta untukmu.



- Menyayat teririsnya perih hatiku Langkah yang tiada terarah Entah kepada siapa mengiba Udarapun berlalu dengan dinginnya Lukisan awan menggntung diam Kicauan burung senyap dalam sepi Aku diam membisu cinta Bahkan seribu kata rapat tersimpan Tak ada bayangan hanya getiran Tak ada yang jatuh hanya tersentak Semua berhenti terdiam Dan aku tersadar sendiri Dia datang dan telah pergi Meninggalkan cinta dan lukanya Di relung hati terdalam.



- Bukan penyesalan. Ini hanya sebuah rasa pedih. Rasa yang ternyata tidak dapat ia hilangkan dalam sekejap. Rasa yang cara penanganannya tidak ada di dalam buku manapun. Rasa yang begitu hebat tapi tidak diajarkan dalam sekolah bertaraf super sekalipun. Rasa manusiawi yang kehadirannya tidak ia duga sebelumnya, kehilangan.



- Kemenangan terbesar dalam hidup, adalah ketika kamu menemukan sahabat-sahabat terbaik sepanjang masa.



- Seorang sahabat, tidak akan pernah menjauh seincipun, ketika sahabatnya membutuhkannya.



- Tidak akan ada perpisahan yang menyenangkan, yang ada hanya doa agar suatu saat dapat berjumpa kembali



- Titik-titik air mata, masih saja menetes meski hanya satu-satu. Tidak ada yang akan tetap berdiri tegak, ketika sahabat terbaik akhirnya pergi. Semua akan terasa pekat dan gelap. Dan mungkin akan berlangsung untuk beberapa waktu. Tapi siapa peduli. Yang terbaik yang pernah ada di hidupmu baru saja pergi. Kamu berhak untuk menangisinya.

Bukan cengeng. Bukan juga lemah. Ini hanya fase kehidupan, manusiawi. Setidaknya percayalah, kamu telah memberikan semua yang terbaik yang kamu punya, untuknya, yang kamu bilang sahabat.

Dan saat kamu meyakini, bahwa ia telah cukup bahagia, maka lepaskanlah, karena percuma saja terus menahannya. Sahabat terbaik datang untuk menemani langkahmu. Jadi teruslah pegang itu, meski ia pergi, kakinya tidak akan pernah beranjak jauh dari tempatmu.

Yang terbaik, adalah ia yang datang, untuk siap kamu bagi dengan segala dukamu, dan tidak pernah dendam saat kamu lupa membagi tawamu untuknya.



- Seandainya semua bisa di putar. Bisakah aku memintanya untuk tetap tinggal ? berdiam bersama, di lingkaran kebahagiaan yang saat itu mengelilingi kami. Aku tahu, semua yang dimulai dengan seandainya, adalah ungkapan penyesalan. Yang membuahkan kepahitan, dan kesakitan tak berujung. Apalagi jika kesalahan itu, membuatmu kehilangan. Dan kenangan-kenangan yang adapun, tak ada lagi guna, tak ada lagi arti. Semua hanya semu. Karena rasa di dalamnya telah padam.

Ia merengut senyumku, tidak mengembalikannya.

Dan itu menyesakkan.



- Rasanya, kemanapun kakiku melangkah, ia tetap saja menempel kuat. Atau karena ia telah terlanjur berkerak di dasar hatiku ?



- Dan satu-satunya yang aku lakukan, hanyalah membuat zona amanku. Berlindung di balik selubung itu. Melakukan semua dengan biasa-biasa saja. Ya, aku bisa melakukan semuanya di dalam zona amanku. Melaluinya seperti sebuah alur yang lurus dan memang harus begitu. Sesungguhnya itu membosankan. Amat sangat membosankan.

Tapi bagaimana lagi.

Hanya di dalam sana, aku merasa baik-baik saja.


created by aninputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar